Ayo kita simak bersama perjalanan profil sang idola Barcelona yang sempat menggemparkan dunia sepakbola dan Laliga spanyol pada awal tahun 2000an.
Kali ini M88 ingin mengupas kembali cerita sang Idola yaitu “The Magician” R10 Ronaldinho dari awal karirnya sampan di tahun -tahun keemasannya saat berada di club Catalan yang menurut banyak penggemar sepakbola adalah versi mereka untuk pemain terbaik sepanjang masa.
Tidak berlebihan yah kalau banyak fans sepakbola memang terpukau dengan talenta R10, apalagi para fans sejati R10 pasti sudah menonton video pertandingan futsal R10 saat mesih duduk di bangku sekolah dasar di Brazil terutama di video iklan nike yang berjudul “joga bonito” footage video masa kecil R10 ini memang tidak ada bandingannya yah Netizen.
“Gocekannya itu loh gak nahan”, Bakat alaminya ini benar-benar menghibur banyak orang apalagi tampangnya yang murah senyum, Ekspresinya yang menunjukan seperti tidak ada masalah kehidupan yang di alami saat dia bermain bola.
Ronaldinho dilahirkan di kota Porto Alegre pada tanggal 21 maret 1980 dengan nama lengkap Ronaldo de Assis Moreira, dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, Ayahnya adalah seorang pesepakbola, dan kakaknya adalah searong pesepakbola profesional.
Kemampuan bermain sepakbola R10 sudah terlihat sejak dia berumur 8 tahun dan R10 berbagung dengan klub profesional Gremio saat masih remaja dan mendapatkan panggilan pertamanya untuk Timnas senior Brazil di ajang piala Copa Libertadores 1998.Pada tahun 1999 Ronaldinho mencetak 22 gol dari 47 pertandingan dan memenangkan Final Piala Rio Grande do Sul State Championship. Bersama club Gremio Ronaldinho juga memenangkan piala Copa Sul. Di tahun 2001 Ronaldinho memutuskan untuk meneruskan karirnya di benua Eropa dan mendapatkan kontrak 5 tahun dari klub Prancis PSG dan menggunakan nomor 21. R10 “gak pake lama langsung tancap gas” Netizen bisa nonton cuplikan-cuplikannya di YouTube kalo penasaran. “Gocek pemain lawannya itu kaya gak ada rasa kasihan”.
Namun R10 saat ini belum menampilkan performa terbaiknya, sering kali di tegur pelatih karena kehidupan malammnya membuat R10 terkadang tidak fokus berlatih. Pada tahun 2002 Piala Dunia di selenggarakan di Jepang dan Korea Selatan Sebagai tuan rumah dan di ajang inilah nama Ronaldinho mendunia, tampil gemilang Sebagai Playmaker Brazil dengan berapa highlights utama event ini, dan mungkin yang paling berkesan adalah Gol tendangan bebas ke gawang Inggris Pada babak perempat Final menjadi man of the match pertandingan dan akhirnya Brazil memenangkan Tropi Piala Dunia 2002 walaupun R10 tidak bermain di pertandingan Final karena akumulasi kartu. Setelah ajang Piala Dunia 2002 R10 kembali ke PSG dan diberikan nomor 10 dan selama musim 2002/2003 tampil mengesankan dan mencetak Gol terbaik musim itu dengan beberapa higlights terbaik namun PSG harus puas dengan posisi 11 dan gagal kualifikasi Piala Champion. Di musim 2003-2004 Barcelona berhasil membawa R10 ke Camp nou.
Klub Catalan ini mendapatkan banyak persaingan dengan klub-klub papan atas Seperti Real Madrid, Manchester United namun Barcelona berhasil mendapatkan tanda tangan R10 dengan biaya transfer sebesar 30 juta Euro.
Klub di mana ia akan menghabiskan tahun-tahun puncaknya dan dasar ketenaran globalnya, Ronaldinho melakukan debutnya di Barcelona dalam pertandingan persahabatan melawan Juventus di Gillette Stadium di Foxborough, Massachusetts pada 27 Juli, dengan pelatih Frank Rijkaard menyatakan pasca pertandingan, ” Dia memiliki sesuatu yang istimewa setiap kali dia menyentuh bola.”
Dia mencetak gol kompetitif pertamanya di La Liga pada tanggal 3 September 2003 melawan Sevilla pada pukul 1.30 pagi waktu setempat, dalam pertandingan yang dimulai pukul lima lewat tengah malam. Setelah menerima bola dari penjaga gawangnya di dalam setengah lapangannya sendiri, Ronaldinho berlari melalui lini tengah dan menggiring bola melewati dua pemain Sevilla sebelum memukul bola dari jarak 30 yard yang membentur bagian bawah mistar gawang dan kembali ke atap gawang.
Ronaldinho menderita cedera selama paruh pertama kampanye, dan Barcelona merosot ke 12 di klasemen liga pertengahan musim. Ronaldinho kembali dari cedera dan mencetak 15 gol di La Liga selama musim 2003-04, membantu tim akhirnya finis kedua di liga. Umpan jitunya menjadi penentu gol kemenangan bagi Xavi saat bertandang ke Real Madrid pada 25 April 2004, kemenangan pertama klub di Bernabéu dalam tujuh tahun, sebuah hasil yang dipuji Xavi sebagai awal dari “kebangkitan Barcelona.
Ronaldinho memenangkan gelar liga pertamanya pada 2004–05, dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA pada 20 Desember 2004. Kaptennya di Barcelona, Carles Puyol, menyatakan, “Pujian terbesar yang bisa saya berikan kepadanya adalah bahwa dia mengembalikan semangat kami kepada Barcelona. Dia telah membuat kami tersenyum lagi.”
Ketenarannya berkembang dengan permainannya yang menghibur dan produktif di keduanya. La Liga dan Liga Champions UEFA. Pada tanggal 8 Maret 2005, Barcelona tersingkir dari kompetisi terakhir oleh Chelsea di babak sistem gugur pertama, kalah 5-4 dalam dua leg. Ronaldinho mencetak kedua gol dalam kekalahan 4-2 leg kedua di Stamford Bridge di London, yang kedua pemogokan spektakuler di mana ia berpura-pura menembak sebelum memukul bola dengan sedikit back-lift melewati kiper Chelsea Petr ech dari jarak 20 yard.
“Ini seperti seseorang menekan jeda dan selama tiga detik semua pemain berhenti dan saya satu-satunya yang bergerak.”
Ronaldinho merefleksikan gol toe-poke-nya melawan Chelsea.
Pada tanggal 1 Mei 2005, Ronaldinho membuat assist untuk gol pertama Lionel Messi untuk Barcelona, mengeksekusi umpan melewati pertahanan Albacete untuk diselesaikan Messi.
Dengan kontraknya yang berakhir pada tahun 2008, Ronaldinho ditawari perpanjangan sampai tahun 2014 yang akan menghasilkan £85 juta selama sembilan tahun, tetapi dia menolaknya. Pada bulan September 2005, ia menandatangani perpanjangan dua tahun yang berisi klausul pelepasan biaya minimum yang memungkinkan dia untuk pergi jika klub mengajukan penawaran ke Barcelona setidaknya £85 juta untuknya.
Pada akhir tahun 2005, Ronaldinho mulai mengumpulkan sejumlah penghargaan pribadi. Dia memenangkan Pemain Terbaik Dunia FIFPro tahun ini pada bulan September 2005, selain dimasukkan dalam FIFPro World XI 2005, dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun 2005. Juga tahun itu, Ronaldinho terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA untuk tahun kedua berturut-turut.
Dia menjadi pemain ketiga yang memenangkan penghargaan lebih dari sekali, setelah pemenang tiga kali Ronaldo dan Zinedine Zidane. Dominasinya sebagai pesepakbola terbaik dunia tidak terbantahkan karena ia juga memenangkan Ballon d’Or bergengsi untuk satu-satunya dalam karirnya.
Pada tanggal 19 November, Ronaldinho mencetak dua gol saat Barcelona mengalahkan Real Madrid 3-0 di jalan di leg pertama El Clásico. Setelah ia menutup pertandingan dengan gol keduanya, fans Madrid memberi penghormatan atas penampilannya dengan bertepuk tangan, sangat jarang sebuah penghargaan yang hanya diberikan kepada Diego Maradona sebelumnya sebagai pemain Barcelona di Stadion Santiago Bernabéu. Ronaldinho menyatakan, “Saya tidak akan pernah melupakan ini karena sangat jarang ada pesepakbola yang mendapat tepuk tangan seperti ini dari fans lawan.”
Musim ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam karir Ronaldinho karena ia adalah bagian penting dari gelar Liga Champions pertama Barcelona dalam 14 tahun. Setelah memenangkan grup mereka dengan meyakinkan, Barcelona menghadapi Chelsea di babak 16 besar untuk pertandingan ulang tahun sebelumnya. Ronaldinho mencetak gol penentu di leg kedua, melewati tiga bek Chelsea di tepi area penalti sebelum mengalahkan kiper, menyegel kualifikasi Barcelona ke babak berikutnya.
Dia juga menyumbang satu gol dalam eliminasi Barcelona dari Benfica di perempat final dengan kemenangan kandang 2-0. Setelah kemenangan agregat 1-0 semifinal atas Milan, di mana Ronaldinho membantu satu-satunya gol seri oleh Ludovic Giuly, Barcelona maju ke Final Liga Champions, yang mereka menangkan pada 17 Mei 2006 dengan mengalahkan Arsenal 2-1. Dua minggu sebelumnya, Barcelona telah merebut gelar La Liga kedua berturut-turut dengan kemenangan 1-0 atas Celta de Vigo, memberikan Ronaldinho karir ganda pertamanya.
Sepanjang musim, Ronaldinho bekerja sama dengan striker Kamerun Samuel Eto’o yang produktif di lini serang, memberikan sejumlah assist kepada penyerang 34 gol itu; Umpan Ronaldinho juga menempatkan Eto’o ke gawang di Final Liga Champions dimana ia dijatuhkan oleh kiper Arsenal Jens Lehmann yang diusir keluar lapangan.
Ronaldinho menyelesaikan musim dengan 26 gol karir terbaik, termasuk tujuh belas di La Liga dan tujuh di Liga Champions, dan dipilih untuk Tim UEFA Tahun Ini untuk ketiga kalinya berturut-turut dan dinobatkan sebagai Pemain Sepak Bola Klub UEFA 2005–06 tahun. Dia disebut dalam daftar enam orang untuk Laureus World Sportsman of the Year 2006, dan terpilih dalam FIFA World XI.
Pada tanggal 25 November 2006, Ronaldinho mencetak gol ke-50 dalam karirnya di liga melawan Villarreal, kemudian mencetak gol kedua kalinya dengan tendangan salto yang spektakuler; menerima umpan silang Xavi, dia menjentikkan bola ke atas dengan dadanya dan berputar 180 derajat untuk menyelesaikan pertandingan – Fans Barcelona melambaikan saputangan putih untuk mengagumi gol tersebut.
Pasca pertandingan dia mengatakan kepada wartawan bahwa yang terakhir adalah gol yang dia impikan untuk dicetak sejak dia masih kecil. Dia mencetak satu gol dan membuat dua assist dalam kemenangan 4-0 Barcelona di Piala Dunia Antarklub atas Klub América Meksiko pada 14 Desember di Yokohama, Jepang, tetapi Barcelona dikalahkan 1-0 oleh klub Brasil Internacional di final. Ronaldinho adalah penerima Penghargaan Bola Perunggu untuk kompetisi tersebut.Ronaldinho bersama Frank Rijkaard di Johnson Space Center NASA pada 2006 Keesokan harinya, Ronaldinho finis ketiga di Pemain Terbaik Dunia FIFA 2006, di belakang kapten pemenang Piala Dunia 2006, Fabio Cannavaro dan Zinedine Zidane. Pada bulan Maret 2007, juara bertahan Barcelona tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar oleh Liverpool. Ronaldinho terpaksa melewatkan pertandingan amal pada 13 Maret karena cedera yang dideritanya beberapa hari sebelumnya dalam hasil imbang 3–3 El Clásico Barcelona dengan Real Madrid. Meskipun Ronaldinhno mencetak 21 gol liga terbaik dalam karirnya, tim kehilangan gelar dari Real dengan rekor head-to-head yang lebih buruk, karena kedua tim menyelesaikan musim dengan jumlah poin yang sama.
Ronaldinho memainkan pertandingan karirnya yang ke-200 untuk Barcelona dalam pertandingan liga melawan Osasuna pada 3 Februari 2008. Musim 2007-08 secara keseluruhan, bagaimanapun, diganggu oleh cedera, dan robekan otot di kaki kanannya pada 3 April sebelum waktunya mengakhiri musimnya. Setelah menjadi model profesional dan mengabdikan dirinya untuk pelatihan selama tiga musim pertamanya yang sangat sukses di Barcelona, gaya hidup berpesta Ronaldinho dan kurangnya dedikasi untuk pelatihan membuat kondisi fisiknya menurun, dengan banyak orang di klub percaya bahwa dia sudah di bawah masa jayanya. Pada tanggal 19 Mei 2008, presiden klub Barcelona Joan Laporta menyatakan bahwa Ronaldinho membutuhkan “tantangan baru”, mengklaim bahwa ia membutuhkan klub baru jika ia ingin menghidupkan kembali karirnya.
Ronaldinho bergabung dengan Barca sebagai penyihir menyeringai yang memiliki klub di bawah mantranya selama tiga musim yang gemilang. Dia akan meninggalkan sosok yang agak sedih. Apakah sihirnya telah habis atau dia hanya membutuhkan tantangan baru masih harus dilihat. Ronaldinho dan rekan setimnya di Barcelona Lionel Messi masing-masing menjadi kapten tim bintang internasional dalam pertandingan eksibisi anti-rasisme di Venezuela pada 28 Juni, yang berakhir imbang 7–7. Ronaldinho selesai dengan sepasang gol dan dua assist dalam apa yang akan menjadi pertandingan terakhirnya sebagai pemain Barcelona.
Dalam persiapan untuk Piala Joan Gamper 2010, Ronaldinho mengirim surat terbuka kepada para penggemar dan pemain Barcelona, yang menyatakan bahwa tahun-tahun terbaiknya adalah lima tahun yang dihabiskannya di klub Catalan. Itu adalah saat yang menyedihkan baginya dan dia kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia menyesal pergi tanpa bermain cukup lama dengan Messi.
Jangan lewatkan berita-berita Dunia sepakbola terbaru yang disajikan dengan lengkap bersama M88 situs Judi bola terbaik Indonesia, dan nikmati bonus-bonus taruhan yang tidak tertandingi. Hanya bersama M88 anda akan mendapatkan kepuasan dengan peluang keuntungan terbesar yang tidak di tawarkan bandar judi lain.
